Kita seringkali merasa bahwa waktu terasa lambat atau cepat tergantung pada aktivitas yang sedang kita lakukan. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurangnya informasi baru dapat memengaruhi persepsi waktu pada otak.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Minnesota menemukan bahwa ketika otak tidak menerima banyak informasi baru, maka otak akan merasa waktu berjalan lebih lambat. Hal ini disebabkan karena otak tidak memiliki banyak input baru untuk diproses, sehingga membuat kita merasa seolah waktu berjalan dengan lambat.
Dalam sebuah eksperimen, para partisipan diminta untuk menonton video yang berisi banyak informasi baru selama 3 menit. Hasilnya, partisipan merasa bahwa waktu berjalan cepat. Namun, ketika mereka menonton video yang tidak banyak mengandung informasi baru, mereka merasa bahwa waktu berjalan lambat.
Penemuan ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana otak memproses informasi dan bagaimana informasi tersebut memengaruhi persepsi kita terhadap waktu. Hal ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana kita dapat mengoptimalkan pengalaman waktu kita melalui peningkatan informasi yang diterima oleh otak.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk terus mencari informasi baru dan mengeksplorasi hal-hal baru untuk menjaga otak tetap aktif dan mempercepat persepsi waktu kita. Jangan biarkan otak kita terjebak dalam rutinitas dan kebiasaan yang monoton, karena hal tersebut dapat membuat waktu terasa berjalan lambat. Sebaliknya, mari terus mencari tantangan dan pengalaman baru untuk menjaga otak kita tetap segar dan mempercepat waktu yang kita rasakan.